Research


 

Septiko Aji 

ABSTRAK
Informasi strutur interior bawah permukaan sangat penting untuk dipelajari dan diaplikasikan di masyarakat dan peserta didik agar bisa menyikapi terkait isi kandungan yang tersimpan di bawah permukaan. Langkah yang diambil untuk memenuhi kebutuhan akan informasi struktur lapisan tanah dapat melakukan kegiatan survey geofisika dengan metode geolistrik. Penelitian geolistrik diambil lokasi di lapangan sepak bola kelurahan Sampangan kota Semarang. Hasil analisis data dengan software Res2Dinv ver. 3.56.22 memperlihatkan sampai kedalaman 19.9 meter termasuk tanah lempung dengan nilai resistivitas 1.73 – 3.85 Ωm. Jenis lapisan yang lain berturut-turut dari permukaan tanah adalah batuan dasar berkekar terisi tanah lembab (214 – 477 Ωm), tanah lanau pasiran (42.9 - 95.7 Ωm), lempung lanau (8.60 - 19.2 Ωm).
KATA KUNCI : Geolistrik; Wenner-Schlumberger; Lapisan Tanah


 

PENGECEKKAN VALIDASI EKPERIMENTAL PADA KASUS SPEKTRAL LINEAR EMISI MOLEKUL GAS AKIBAT EFEK DOPLER
Septiko Aji * 

Mekanika statistik dalam hal ini distribusi Maxwell-Boltzmann yang dianggap sebagai statistik klasik karena masih bersifat Newtonian. Anggapan dasar dari statistik Maxwell-Boltzmann  adalah partikel dianggap identik, setiap keadaan energi dapat diisi beberapa partikel dan tidak ada batasan banyaknya partikel yang dapat mengisi keadaan energi tersebut. Partikel dalam konteks ini mengacu pada kategori partikel klasik seperti gas, ion dan atom. 
Statistik Maxwell-Boltzmann yang dianggap sebagai fisika klasik banyak digunakan untuk pengungkapan suatu keadaan system gas. Beberapa kasus yang sering dijabarkan dengan statistik Maxwell-Boltzmann diantaranya kecepatan dan energi rata-rata. Pada penjelasan kali ini akan dibahasa pelebaran dari spektral emisi gas yang diakibatkan oleh efek dopler yang digunakan sebagai validasi dari distribusi kecepatan Maxwell. 

PENERAPAN TEKNIK SKIMMING YANG DIBERIKAN DI AWAL PEMBELAJARAN FISIKA PADA SISWA SMP SUB POKOK BAHASAN MATA DAN CACAT MATA

Septiko Aji *

ABSTRACT

Physics is one of science having close relation to daily life. Skimming is an efficient reading technique to find general view of thereading material. This research aimed to know(1) influence and (2) the value of the influence of skimming technique given in thebeginning of physics lesson of eyes and eye deffect sub topic to learning achievement of the student and (3) students' commentafter the lesson. In this research control and experiment groups were used. Based on the analysis result of the t-test data of learningachievement, it was concluded that the application of skimming technique given in the beginning of physics lesson of eyes and eyedeffect sub topic gave effect to learning achievement of the student with the value of 1.49%. The result of comment questionaireshowed that the student understand the learning material easier after having the lesson.
<FullText>


PENGEMBANGAN ASSESSMENT TES UNTUK MENGUKUR LITERASI SAINS PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH
TERHADAP BUDAYA LOKAL INDONESIA
Septiko Aji *

Penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar IPA perlu dilakukan untuk melihat buah dari kurikulum yang dikembangkan. Di samping aspek hasil belajar yang dinilai harus menyeluruh yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, teknik penilaian dan instrumen penilaian seyogianya lebih bervariasi. Hasil belajar dapat dibedakan menjadi pengetahuan (knowledge), penalaran (reasoning), keterampilan (skills), hasil karya (product), dan afektif (affective). Adapun hasil belajar tersebut dapat diungkap atau dideteksi melalui beberapa cara atau teknik seperti : pilihan atau respons terbatas (selected response), assessmen esai (essay assessment), assessmen kinerja (performance assessment), dan komunikasi personal (personal communication) (BALITBANG, 2007).
Penelitian Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yaitu Programe for International Student Assessment (PISA) tentang prestasi literasi sains, literasi matematika dan literasi membaca. Program PISA ini diperuntukan untuk anak usia 15 tahun yang telah dilaksanakan tiga periode. Indonesia ikut berpartisipasi dalam tiga periode penelitian tersebut. Pertama, tahun 2000 diikuti oleh 41 negara, Indonesia berada pada urutan ke-38 pada kemampuan sains (OECD, 2003). Kedua, tahun 2003 diikuti oleh 40 negara, Indonesia berada pada urutan ke-38 pada kemampuan sains  (OECD, 2004). Ketiga, tahun 2006  diikuti oleh 57 negara, Indonesia berada pada urutan ke-53 bidang sains (OECD, 2007). Keempat, tahun 2009 diikuti oleh 65 negara, Indonesia berada pada urutan ke-60 bidang sains (OECD, 2010). Berkaitan dengan literasi sains kedudukan Indonesia masih tergolong rendah. Dimensi yang disoroti dalam progam PISA adalah dimeni isi (content), dimensi proses (process), dimensi konteks (context).
 Penelitian dan pengembangan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan peningkatan prestasi literasi sains tersebut diatas dirasa kurang dalam instrument yang digunakan. Instrumen penelitian tersebut menggunakan soal tes obyektif berupa soal pilihan ganda. Bentuk soal pilihan ganda saja masih kurang untuk mengungkapkan dimensi dari literasi sains (content, process and context). Bentuk soal pilihan ganda pada hakekatnya hanya mengungkapkan benar dan salah (Arikunto, 2006). Bentuk soal pilihan ganda banyak digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman dan tidak cocok untuk mengukur berfikir sains dan proses ilmiah. Dengan demikian dibutuhkan sebuah pengembangan assessment tes untuk mengukur prestasi literasi sains yang memiliki dimensi isi (content), dimensi proses (process), dimensi konteks (context).
<Fulltext>

No comments:

Post a Comment