Pembahasan ini, di awali dengan datangnya sinar monokromatik menuju
permukaan lapisan tipis dengan sudut datang i.
Sinar datang dari medium udara (nu)
menuju permukaan kaca dengan indek bias nk.
Peristiwa ini menghasilkan dua sinar yang koheren, yaitu dari sinar pantul
permukaan udara-kaca dan sinar pemantulan dari sinar bias pada permukaan
kaca-udara yang dibiaskan kembali pada titik C. Dua sinar koheren ini terjadi
interferensi sehingga menghasilkan pola gelap-terang pada layar. Perhatikan gambar skema jalannya sinar dibawah ini,
Seperti yang telah kita
ketahui bersama peristiwa interferensi yang menghasilkan pola gelap-terang pada
layar diakibatkan adanya perbedaan lintasan dua sinar yang koheren. Selisih
lintasan optik yang sefase dan berlawanan fase ini akan terbentuk pola gelombang
konstruktif (maksimum) dan destruktif (minimum). Selisih linstasan optik pada
peristiwa interferensi pada lapisan tipis ditunjukkan pada persamaan di bawah ini.
Garis AB dan BC sama panjang, yang bisa ditulis dalam bentuk cosinus;
begitu juga dengan garis AD dapat ditulis dalam bentuk sinus
,
sehingga persamaan selisih lintasan optik dapat ditulis kembali :
Garis AB dan BC sama panjang, yang bisa ditulis dalam bentuk cosinus;
begitu juga dengan garis AD dapat ditulis dalam bentuk sinus
sehingga persamaan selisih lintasan optik dapat ditulis kembali :
telah kita
ketahui seberkas sinar yang masuk melalui dua medium yang berbeda akan
mengalami pembelokan sinar karena adanya pembiasan cahaya. Peristiwa ini dikaji
sesuai hukum snellius, yakni ;
sehingga,
Kita ketahui bahwa,
maka diperoleh persamaan selilisih lintasan optik yang
lebih sederhana seperti ditunjukkan pada persamaan di bawah ini
No comments:
Post a Comment